Jumat, 07 November 2014

Rivandi_ makalah UKM/UMKM dan contoh UMKM yang sukses


KEBAB TURKI BABA RAFI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.
UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur. Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial. UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah. Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia. Dan pada bab selanjutnya akan diuraikan tentang profil salah satu UKM sukses yang memiliki profit dan prestasi yang hebat.

1.2            Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah?
2.      Bagaimana Ciri-ciri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah?
3.      Bagaimana Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah?
4.      Bagaimana Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang Sukses?
5.      Apa Contoh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang sukses?

1.3            Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah agar pembaca :
1.      Dapat mengetahui pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
2.      Ciri-ciri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
3.      Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
4.      Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang Sukses.
5.      Contoh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah  yang Sukses.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1       KAJIAN TEORI
2.1.1    Pengertian UMKM
UMKM adalah singkatan dari usaha mikro, kecil, dan menengah. UMKM adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia UMKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UMKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UMKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu ukm juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. UMKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah :
·         Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
·         Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
·         Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2.1.2              Ciri-ciri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a.       Ciri-ciri Usaha Mikro
·         Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti;
·         Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;
·         Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;
·         Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai;
·         Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;
·         Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank;
·         Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
·         Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang;
·         Tidak sensitive terhadap suku bunga;
·         Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter;
·         Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat

b.      Ciri-ciri Usaha Kecil
·          Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah;
·         Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
·         Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;
·         Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
·         Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;
·         Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
·         Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.

c.       Ciri-ciri Usaha Menengah
·          Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
·         Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
·         Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
·         Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
·         Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
·         Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.

2.1.3              Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Untitled.jpg

2.1.4              Kriteria UMKM  yang Sukses
§  Uang yang mencari kita, bukan kita mencari uang. Maksudnya adalah ketika mendirikan usaha, konsumen yang datang mencari produk. Bukan produk ditawarkan untuk memperoleh konsumen.
§  Jumlah pembeli terus bertambah.
§  Jumlah omzet terus meningkat.
§  Penghasilan dapat menutup biaya operasional.
§  Dapat menyisihkan laba untuk mengembangkan usaha.
§  Dapat mendelegasikan tugas.
§  Jumlah unit usaha terus bertambah.
§  Mampu menyejahterakan pemilik usaha.
§  Diakui dan atau memiliki prestasi.



·          
2.2            CONTOH UMKM SUKSES : Kebab Turki Baba Rafi
2.2.1   526386_10150736573443147_888079781_n.jpgProfil Pengusaha
NamaLengkap        Hendy Setiono
Alias                         Hendy | Baba Rafi
Profesi                     Pengusaha
Agama                     Islam
Tempat Lahir          Surabaya
Tanggal Lahir         Rabu, 30 Maret 1983
WargaNegara         Indonesia
Istri                          Nilamsari
Anak                       
            Rafi DarmawanReva Audrey Zahifa
Ayah                       
            Ir. H. Bambang Sudiono
Ibu              
            Endah Setijowati

BIOGRAFI
Hendy Setiono adalah seorang pengusaha muda asal Surabaya, yang dikenal berkat produk dagangnya “Kebab Turki Baba Rafi”. Hendy lahir pada tanggal 30 Mei, Dua Puluh Sembilan tahun yang lalu. Dia merupakan putra pertama dari pasangan Bambang Sudiono dan Endah Setijowati.
Sebelum menjadi seorang pengusaha muda, Hendy Setiono tercatat sebagai seorang mahasiswa Jurusan teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh  November Surabaya .Namun, dia memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah dan memulai bisnis Kebab Turki.
Hendy merupakan satu dari sekian pengusaha sukses yang pandai melihat peluang bisnis.Ketika duduk di bangku kuliah semester 4, Hendy merintis usahanya dengan seorang teman yang menyukai kuliner, Hasan Baraja. Resep Kebab Turki tersebut dia peroleh ketika dia mengunjungi ayahnya  di Qatar yang bekerja di sebuah perusahaan minyak. Bersama dengan Hasan, Hendy memodifikasi bahan dan bumbu kebab agar sesuai dengan lidah Indonesia.
Dengan modal awal 4 juta rupiah dan dibantu oleh satukaryawan, sekarang Hendy berhasil mendirikan PT Baba Rafi Indonesia.Pada tahun 2008, kedai kebab hendy berjumlah 325 yang tersebar di 50 kota, dan menaungi 700 karyawan.
Kepiawaian Hendy dalam berbisnis telah diakui banyak kalangan.Pada tahun 2006, Majalah Tempo mencatat nama Hendy sebagai 1 dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia. Selain itu, secara Internasional, Hendy juga dinobatkan sebagai Asia’s Best Enterpreneur Under 25 oleh Majalah Business Week.
Kemudian, pada tahun 2007, Hendy mendapatkan gelar Terbaik I Wirausaha Muda Mandiri 2007 oleh Bank Mandiri. Hendy memiliki moto LETAM yang berarti Lihat peluang yang ada, Evaluasi peluang itu, Tirukan cara yang mungkin diadopsi, Amati  caranya dan lakukan, dan Modifikasi cara yang telah dipilih itu.
Kini, Hendy Setiono banyak diundang dalam seminar kewirausahaan. Dia dapat dihubungi di www.hendysetiono.com.  Bersama dengan Nilamsari, Hendy dianugerahi putra bernama Rafi Darmawan. 

PENDIDIKAN
·         Diploma Lanjutan E-Commerce Komputer Informatika Sekolah Pendidikan Singapura, (2003-2004)
·         Diploma E-Commerce Sekolah Pendidikan Informatika Komputer Singapura, (2002-2003)
·         Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) (tidaktamat), (2000-2002)
·         SMU Negeri 5 Surabaya, (1997-2000)
·         SMP Vidatra Bontang Kalimantan Timur (1994-1997)
·         Sekolah Dasar Twinbrook  Maryland  AmerikaSerikat, (1992-1994)
·         SD YPVDP Bontang Kalimantan Timur (1989-1992)


KARIR
·         Presiden Direktur  PT. Baba Rafi Indonesia – Pendiri Waralaba Bisnis "Kebab Turki Baba Rafi", telah beroperasi lebihdari 750 Outlet di Indonesia dan Malaysia.
·         PresidenDirektur PT. Piramida Zahira-Pendiri Waralaba Bisnis "Piramizza", sekarang beroperasi lebih dari 75 Outlet di Indonesia.
·         Presiden Direktur PT. Panen Raya Indonesia - "AyamBakar Mas Mono", Restoran Ayam Panggang operasi 15 outlet di Indonesia.
·         Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Kewirausahaan - Indonesia Kamar Dagang dan Industri.
·         Motivator dan Mentor BisnisKewirausahaan.

logo.jpg
2.2.2                  Profil Perusahaan

Badan Hukum            : PT. Baba Rafi Indonesia
Pemilik Saham           : Hendy Setiono
Mulai Beroperasi       : 2003
Kantor Pusat              : Jl. Semolowaru Elok I/17 Surabaya
Jumlah Outlet             : 500 Counter (tahun 2009)

Kebab  adalah salah satu nama makanan khas dari Timur Tengah yang terdiri dari tortila di dalamnya terdiri dari daging sapi panggang, daun letuce, timun jepang, bombay, tomat, saos, sambal dan mayonese, kemudian digoreng dengan mentega. Kebab Turki ini diaplikasikan di Indonesia dengan bahan baku yang sama dan rasa yang tidak jauh berbeda dari aslinya. Untuk pengelolaannyadaging dengan ukuran besar diasap, baru dipotong, dan diiris tipis-tipis dengan begitu aroma asap membuat daging terasa nikmat. Sedangkan untuk bumbu dan saos dibuat sedikit manis yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
a.         Visi dan Misi Kebab Turki Baba Rafi
·         Bagi Karyawan : Menjadikan karyawan merasa memiliki bisnis Kebab Turki Baba Rafi melalui suasana kekeluargaan dan dengan sistim bagi hasil yang adil.
·         Bagi Franchisee : Menjadikan Kebab Turki Baba Rafi sebagai sarana investasi yang menguntungkan dan membanggakan.
·         Bagi Pelanggan : Menjadikan Kebab Turki Baba Rafi menjadi alternatif makanan pilihan dengan rasa yang lezat dan harga yang terjangkau.

b.        Prestasi Kebab Turki Baba Rafi
REKOR.jpg
2010:
·      Pemenang "Anugerah Peduli Pendidikan di Perusahaan Categorized" – Departemen Pendidikan Nasional Indonesia

2009:
·         Pemenang Ernst & Young Entrepreneur Of The Year - "Spirit Award KhususWirausaha 2009" - oleh Ernst & Young Waralaba Terbaik untuk Investasi 2009" – oleh Majalah SWA.
·         Pemenang "Penghargaan Pengusaha Muda Waralaba Indonesia" – oleh Majalah Info Waralaba.
·         Pemenang "Waralaba TOP 30 ASEAN Terbaik" - Majalah Info Waralaba.
·         Pemenang "PemasaranTerbaik - Waralaba Indonesia Of The Year 2009" – oleh Majalah Info Waralaba.
·         Pemenang "Penghargaan Kewirausahaan Pasific Asia 2009" – Posisi Kategori-oleh Enterprise Asia dari Malaysia 2008.

2008 :
·         Pemenang "Kewirausahaan Asia Pasifik Awards 2008" - Kategori Paling Menjanjikan - oleh Enterprise Asia dari Malaysia.
·         Indonesia  Ambasador untuk "Forum Iklim Pemimpin Muda Asia" - oleh British Council.
·         Pemenang "Penghargaan Tahunan Kepemimpinan Most Favorite 2008" - oleh Leadership Award 2008.

2007 :
·         TOP 10 Waralaba Indonesia  - olehMajalah Info Waralaba 2007.
·         Inspirator "SuaraPerubahan" - oleh A Mild Live Soundrenaline 2007
·         Pemenang "Wirausaha Muda Mandiri 2007" (PengusahaMudaMandiri 2007)- Kategori Pasca Sarjana dan Alumni - Bank Mandiri.
·         Pemenang "Best Achievement – Pengusaha Muda Penghargaan 2007" - Bisnis Indonesia.
·         Pemenang "Franchise Terbaik 2007" dalam F Lokal& B Kategori - olehPengusahaMajalah.
·         Pemenang "Manusia Prestasi of The Year 2007" - olehYayasan Citra Profesi Indonesia.
·         Pemenang "Penghargaan Pengusaha Indonesia Terbaik 2007" – dengan Penghargaan Profesional Indonesia (IPA).
·         Pemenang "Indonesian Best Start Up Perusahaan 2007" – Penghargaan oleh Yayasan  Prestasi  Indonesia. Pengusaha  Jawara 2007" - oleh KONTAN.

2006
·         PengusahaTerbaik Asia di bawah 25 tahun" - oleh BusinessWeek
·         10 People Of The Year 2006" – oleh Majalah TEMPO.
·         Pemenang "Enterprise 50" - Pengusaha Hottest padatahun 2006 – oleh Majalah SWA.
·         Pemenang "Citra PengusahaBerprestasi Indonesia Abad 21" – oleh Profesi Indonesia.
·         Pemenang "Kecil dan Menengah Penghargaan Bisnis Pengusaha Indonesia" (ISMBEA 2006 oleh Menteri untuk Kerjasama &  UKM Indonesia.

2005
·         Pemenang 1 "Rencana Bisnis Pengusaha" di Petra Universitas Surabaya
·         Juara 1 dalam "Membuat Uang Dengan Persaingan Tidak ada" di Makassar.

c.          Awal usaha
Berawal saat Hendy Setiono berkunjung  ke Timur Tengah dan menemui banyak outlet yang menjual makanan khas Turki, yaitu kebab.  Dari situlah ia memperoleh ide untuk mengembangkan usaha Kebab Turki di Indonesia. Awalnya ide bisnis pria mudah kelahiran tahun 1983 ini sempat ditentang oleh orang tuanya, tapi karena dia memiliki niat yang besar dan kerja keras yang tinggi memutuskan untuk tetap menjalankan bisnis ini. Bahkan demi menggeluti bisnis kebab ini, Hendy akhirnya menghentikan kuliahnya. Sebuah keputusan yang sangat berani pastinya demi memulai sebuah bisnis melalui outlet yang cukup kecil, laki-laki yang masih muda tersebut memilih untuk menjalankan bisnisnya.
Perjalanan bisnisnya pun juga tidak langsung mulus begitu saja, suka duka berjualan kebab rafi juga sempat dia alami sendiri hingga akhinya 3-4 tahun kemudian dia berhasil memiliki beberapa outlet di beberapa tempat. Usaha ini dimulai pada 2003 dengan membuka outlet pertamanya di Surabaya. Modal awal yang dikeluarkan oleh Hendy saat itu sebesar Rp 4 juta yang ia gunakan untuk membeli gerobak (counter) dan peralatan lainnya seperti kompor dan penggorengan. Namun setelah usahanya berkembang selama hampir 10 tahun, kini ia memiliki outlet  yang berjumlah 1020 pada tahun 2012, yang tersebar dari Indonesia hingga ke Malaysia dan Philipphines. Dapat dipastikan omset yang didapatkan setiap bulannya lebih dari 1 milyar.
Kini, bekerjasama dgn PT Belfoods Indonesia, Hendy tak perlu kuatir dgn produksi daging untuk kebab, karena sudah ditangani oleh ahlinya. Sebab PT Belfoods Indonesia telah memenuhi standar yg telah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat-obatan dan makanan (BPOM) dan memiliki sertifikat MUI. Untuk mendistribusikan daging yg telah diproduksi oleh PT Belfoods Indonesia, Hendy mendirikan sebuah warehouse yg ia bangun di kota-kota besar, seperti Surabaya, Malang, dan Semarang. Melalui warehouse inilah kemudian daging yg dibutuhkan didistribusikan lagi ke outlet-outlet yg tersebar di sekitarnya. Pengiriman daging ini dilakukan seminggu dua kali atau tergantung kebutuhan. Mengenai kebutuhan daging sapi, Hendy mengungkapkan dalam sehari ia bisa menghabiskan sebanyak 1 ton daging sapi atau setara dgn 7 ekor sapi. Dgn adanya target dibuka sebanyak 1.001 outlet di 2011 ini, maka diperkirakan akan mengahbiskan 3 ton daging sapi/hari.
Untuk menjalankan seluruh outlet Kebab Turki Baba Rafi, sudah terserap sebanyak 1.200 tenaga kerja. Bisa dibaygkan usaha ini sangat prospektif untuk dikembangkan dan membawa banyak manfaat untuk menambah lapangan pekerjaan. Menu andalan Kebab Turki Baba Rafi adalah kebab yg dijual dgn harga Rp 12.000. Selain itu juga ada menu hotdog seharga Rp 10.000, beef burger Rp 9.500, dan menu lainnya. Untuk mengembangkan usahanya, sejak 2005 usaha Kebab Turki Baba Rafi dikelola secara Waralaba (franchise). Hingga 2011 ini, sudah resmi dibuka sebanyak 650 outlet. Namun, untuk daftar tunggunya sudah mencapai angka 750 outlet yg tersebar di seluruh Indonesia.
Ternyata kesuksesan Kebab Turki Baba Rafi tidak hanya di Indonesia. Hendy telah menandatangani MoU dgn Filipina untuk membuka cabang di sana. Usaha ini membuka peluang yg sangat luas. Jika Anda ingin mendulang kesuksesan yg sama, Kebab Turki Baba Rafi membuka kesempatan yg lebar. Dengan modal awal Rp 55 juta, Anda akan mendapatkan 1 set lengkap yg terdiri dari counter dan peralatan lainnya (misal penggorengan dan alat pemanggang daging), karyawan yg sudah dilatih, dibantu mencari lokasi usaha, masa kerja selama 5 tahun, manual book (SOP), paket promosi (misal banner, neon box), dan lain-lain. Hendy mengungkapkan bahwa dalam jangka waktu 18 bulan sudah bisa balik modal. Omzet 1 outlet biasanya sekitar Rp 10-Rp 15 juta per bulan, bahkan ada yg mencapai Rp 60 juta, tergantung dari lokasi usahanya. Usaha ini sangat prospektif untuk dikembangkan karena semakin lama makanan kebab banyak dikenal masyarakat.
Dalam menjalankan usahanya, PT. Kebab Turki Baba Rafi Indonesia menjalin kerjasama dengan PT. Belfoods Indonesia untuk menjadi salah satu suplier daging sapi berkualitas sebagai bahan baku utamanya.  
pagekebab.jpg
Menu yang tersedia  diantaranya adalah Kebab, Syawarma, Hotdog Jumbo, Beef Burger, Double Burger, Pita Bread, Canai, dan ada juga menu lainnya yaitu Keripik Singkong, Basreng (Bakso Goreng), Seblak, Gurilem, dan Lidi dari Produk kripik pedas Si Baba.


Pemberian Nama Kebab Turki Baba Rafi
Menurut Hendi Setiyono nama Rafi sendiri diambil dari nama putera sulungnya yang bernama Rafi Darmawan, sedangkan baba dalam bahasa Arab artinya adalah ayah. Jadilah baba rafi adalah ayah rafi.

Tantangan Dalam Merintis Usaha
     Mengawali sebuah bisnis memang tidak mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang. Suka duka pun dirasakan calon bapak tiga anak itu. “Misalnya, uang berjualan dibawa lari karyawan. Banyak karyawan yang keluar masuk. Baru beberapa minggu bekerja sudah minta keluar,” ungkapnya. Bahkan, pernah suatu hari, karena tak mempunyai karyawan, Hendy dan istri berjualan. Hari itu kebetulan hujan. Tak banyak orang membeli kebab. Makanya, pemasukan pun sedikit. “Uang hasil berjualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak cukup.
Tak ingin setengah-setengah dalam menjalankan bisnis, lulusan SMA Negeri 5 Surabaya tersebut akhirnya memutuskan berhenti dari bangku kuliah pada tahun kedua. Keputusan dia untuk meninggalkan bangku kuliah guna menekuni bisnis kebab tersebut sempat ditentang orang tuanya.

d.        Promosi
Kebab Turki Baba Rafi (KTBR) pertama kali dilakukan promosi atau dipasarkan dimulai pada  tahun 2003 dengan membuka outlet pertamanya di Surabaya. Dengan banyaknya outlet yang berdiri di kota-kota besar membuat masyarakat dengan mudah mendapatkan Kebab Turki ini. Dengan adanya website yang dimiliki Kebab Turki juga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai jenis kebab yang disajikan oleh KTBR serta informasi mengenai alamat dan nomor telepon dari outlet-outlet sehingga pembeli dapat memesan melalui telepon atau dengan mendatangi alamat yang tertera pada website tersebut. Selain melakukan promosi, Kebab Turki Baba Rafi juga melakukan beberapa strategi seperti:

1)     Harga
Harga adalah suatu nilai yang dinyatakan dalam rupiah atau sejumlah pengorbanan berupa uang yang dapat diartikan sebagai harga beli yang berlaku bagi konsumen. Kebab Turki Baba Rafi menawarkan harga yang terjangkau kepada para pembeli.

2)     Rasa atau aroma
Rasa atau aroma adalah suatu nilai yang terkandung dalam produk yang langsung dapat dinikmati oleh konsumen. Kebab Turki Baba Rafi menghadirkan rasa dan aroma kebab yang bersahabat dengan lidah para konsumen Indonesia.

3)     Kemasan
Kemasan adalah merupakan wadah atau tempat yang dijadikan pembungkus dari suatu produk. Kebab Turki Baba Rafi menghadirkan kemasan yang menarik dengan perpaduan warna yang kontras antara merah dan kuning sehingga dapat menarik perhatian para konsumen dengan kemasan tersebut. kemasan yang dapat memenuhi sasaran berupa keamanan dan kemanfaatan, kemasan di Kebab Turki Baba Rafi mempunyai identifikasi dengan produk pesaing, bentuk dan ciri kemasan yang menarik, sehingga konsumen bersedia membayar lebih mahal untuk memperoleh kemasan istimewa.

4)     Ukuran
Ukuran produk adalah  suatu varian bentuk dengan berbagai macam ukuran  yang dapat  menyesuaikan antara kebutuhannya dengan ukuran produk yang ada. Kebab Turki Baba Rafi menyediakan kebab dengan ukuran Small, Medium dan Large sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan memberikan kemudahan dalam pembelian.

e.         Manajemen Usaha
Struktur Organisasi Kebab Turki Baba Rafi
struktur org baba.jpg

Keterangan Tugas :
-          HRD Manager
1.      Melakukan perekrutan karyawan
2.      Melakukan training  karyawan
3.      Melakukan penilaian harian karyawan
4.      Housing karyawan
5.      Mengurus masalah pemecatan
6.      Pemberian reward
7.      Grade karyawan
8.      Improvement karyawan
9.      IT handling

-          Finance Manager
1.      Menyusun laporan keuangan dari marketing
2.      Menyusun laporan keuangan dari Franchise fee
3.      Menyusun laporan keuangan dari hasil penjualan bahan baku dan distribusinya
4.      Mengalokasikan keuangan untuk  keperluan promosi dan stok bahan baku serta kelengkapan sarana kebab
5.      Membuat grafik bulanan laporan keuangan

-          Quality Assurance Manager
1.      Mengaudit system management pusat satiap seminggu sekali
2.      Mengaudit system franchise (setahun dua kali)
3.      Mengaudit outlet pusat (dua minggu sekali)
4.      Menjaring pendapatan pelanggan
5.      Melaksankana standarisasi rasa dan kualitas produk
6.      Mengontrol  bahan baku harian
7.      Mengaudit setiap proses operasional

-          Daily Service Manager
1.      Melayani penjualan harian franchisee
2.      Menyediakan stok gudang
3.      Mendistribusikan bahan baku
4.      Mempersiapkan stok outlet mandiri
5.      Melakukan program promosi lokal (contoh : voucher)
6.      Mempersiapkan sarana bisnis kebab (contoh : rombong)

Usaha Keba Turki Baba Rafi dilakukan dengan sistem franchise atau waralaba. Waralaba menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 259/MPR/Kep/7/1997 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba, yaitu waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki oleh pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam rangka menyediakan dan atau penjualan barang dan jasa.
Desain outlet Kebab Turki Baba Rafi :
1.      GEROBAG.jpgKonsep gerobag
Analisa Keuangan Type Gerobag
Investasi Awal                       Rp. 65.000.000
Pemasukan
Omzet rata-rata/hari                        Rp       580.000
Omzet rata-rata/bulan         Rp  17.400.000
Pengeluaran
Pemakaian bahan baku 55%     Rp    9.570.000
Biaya Usaha 20%                  Rp    3.480.000
Royalti 3%                             Rp       600.000
TOTAL PENGELUARAN       Rp 13.650.000
Keuntungan Bersih 22%      Rp     3.828.000

Periode Balik Modal          1,4 Tahun







2.      kedai.jpgKonsep Kedai
Analisa Keuangan Type Kedai
Investasi Awal                       Rp. 67.500.000
Pemasukan
Omzet rata-rata/hari                        Rp       580.000
Omzet rata-rata/bulan         Rp  17.400.000
Pengeluaran
Pemakaian bahan baku 55%     Rp    9.570.000
Biaya Usaha 20%                  Rp    3.480.000
Royalti 3%                             Rp       600.000
TOTAL PENGELUARAN       Rp 13.650.000
Keuntungan Bersih 22%      Rp     3.828.000

Periode Balik Modal          1,5 Tahun
3.      Konsep Syariah
Dikelola sepenuhnya oleh Franchisor (KTBR), dengan bagi hasil 50:50
syariah.jpg Analisa Keuangan Type Syariah
Investasi Awal                       Rp. 65.000.000
Pemasukan
Omzet rata-rata/hari                        Rp       580.000
Omzet rata-rata/bulan         Rp  17.400.000
Pengeluaran
Pemakaian bahan baku 55%     Rp    9.570.000
Biaya Usaha 20%                  Rp    3.306.000
Royalti 3%                             Rp       600.000
TOTAL PENGELUARAN       Rp 13.476.000
Keuntungan Bersih 23%      Rp     4.002.000
Pembagian Keuntungan 50:50  Rp    2.001.000
Periode Balik Modal          1,4 Tahun


4.      Konsep Indoor
indoor.jpg Analisa Keuangan Type Indoor
Investasi Awal           Rp. 120.000.000
Pemasukan
Omzet rata-rata/hari            Rp      1.500.000
Omzet rata-rata/bulan Rp  45.000.000
Pengeluaran
Pemakaian bahan baku 45% Rp    20.250.000
Biaya Usaha 29%      Rp    13.050.000
Royalti 5%                 Rp      2.250.000
TOTAL PENGELUARAN Rp 35.550.000
Keuntungan Bersih 21% Rp     9.450.000

Periode Balik Modal          1,1 Tahun


5.      Konsep 25 Jam
25 jam.jpgAnalisa Keuangan Type Gerobag
Investasi Awal                  Rp. 145.000.000
Pemasukan
Omzet rata-rata/hari    Rp      1. 500.000
Omzet rata-rata/bulan Rp  45.000.000
Pengeluaran
Pemakaian bahan baku 55% Rp    24.750.000
Biaya Usaha 20%            Rp    9.000.000
Royalti 5%                         Rp    2.250.000
TOTAL PENGELUARAN Rp 36.000.000
Keuntungan Bersih 20% Rp     9.000.000

Periode Balik Modal 1,3 Tahun

Desain outlet bertujuan untuk menciptakan sebuah desain yang unik, menarik serta customized dari franchisor kepada para franchisee. Dengan menciptakan desain yang menarik, fungsional, sesuai kebutuhan dan sesuai konsep marketing, franchisee akan lebih mudah membangun kepercayaan dan mendapatkan posisi strategis untuk memajukan usahanya.
Garis Besar Fungsi Kerja Harian


Manajemen





keterangan.jpg
f.      Omzet Kebab Turki Baba Rafi
Dari seluruh outlet di  Indonesia yang berjumlah 1.020 outlet (2013), PT. Baba Rafi Indonesia mendapatkan omzet tahunan sekitar Rp. 45 Miliar  ditahun 2012. 25% dari omzet yang didapat masuk ke kantong Hendy Setiono selaku owner sebagai laba bersih usaha. Dan target di tahun 2013 adalah Kebab Turki Baba Rafi memperoleh omzet Rp. 60 Miliar.


g.    Rahasia Sukses Kebab Turki Baba Rafi
Rahasia atau kunci sukses Kebab Turki Baba Rafi adalah terletak pada manajemen usaha dan promosi yang bagus. Kebab Turki Baba Rafi menggunakan sistem franchise atau waralaba, itulah faktor kesuksesan yang terbesar. Pemilihan lokasi untuk outlet Kebab Turki Baba Rafi juga sangat tepat karena hampir semua outletnya terletak di lokasi yang ramai, strategis, dan berada di tengah-tengah pembeli yang potensial seperti di area kampus, pusat perbelanjaan, dan fasilitas umum lainnya. Selain itu, menu yang ditawarkan juga belum banyak kompetitornya di Indonesia. Dengan menyesuaikan rasa dengan lidah orang Indonesia, Kebab yang merupakan makanan khas Timur-Tengah mudah diterima bahkan digemari oleh orang Indonesia.





BAB III
PENUTUP

3.1            Kesimpulan

UMKM adalah singkatan dari usaha mikro, kecil, dan menengah. UMKM adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara indonesia ukm ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat.
Kebab Turki Baba Rafi termasuk dalam kriteria Usaha Menengah karena omzet per tahunnya kurang dari Rp. 50.000.000.000,-. Nama Baba Rafi diambil dari nama anak pertama Hendy Setiono yaitu ‘Rafi’ dan ‘Baba’ yang artinya ayah dalam bahasa Indonesia, sehingga Baba Rafi memiliki arti ‘Ayah Rafi’. Kebab Turki Baba Rafi sampai 2012 telah memiliki 1.020 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari berbagai macam kriteria usaha yang bisa dikatakan sukses, Kebab Turki Baba  Rafi telah memenuhi semuanya sehingga Kebab Turki Baba Rafi memang pantas dikatakan sukses. Selain itu, kesuksesannya terlihat dari prestasi yang diperoleh bahkan hingga tingkat Internasional.

3.2            Saran
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu dikembangkan karena peran UMKM dalam Perekonomian Nasional cukup besar yaitu meningkatkan lajunya perekonomian masyarakat. UMKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UMKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu ukm juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. UMKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
DAFTAR PUSTAKA

               , 2012, Belajar dari Kisah Sukses Kebab Baba Rafi, http://menjadiwirausaha.com/belajar-dari-kisah-sukses-kebab-baba-rafi/. Diakses pada tanggal 7 Desember 2013.
                , 2012, Hendy Setiono, http://profil.merdeka.com/indonesia/h/hendy-setiono/. Diakses pada tanggal 7 Desember 2013.
                ,2012, Hendy Setiono, Bos Kebab Turki,  http://ceritapengusaha.blogspot.com/2012/02/hendy-setiono-bos-kebab-turki.html. Diakses pada tanggal 7 Desember 2013.
Babarafi.com
Depkop, Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Menurut UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM, http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=129. Diakses pada tanggal 7 Desember 2013.
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008  tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

DON'T FORGET COMMENT :) !!!

2 komentar:

  1. jelas-jalas isinya bagus namun tanpa footnote ibarat makanan tanpa garam.............


    biasakan dengan menggunakan footnote, TQ

    BalasHapus